Dalam forum UN Tourism, Menteri Pariwisata menyoroti pentingnya riset sebagai dasar pengambilan kebijakan. Ia menjelaskan bahwa desa wisata membutuhkan data yang kuat untuk memahami tren wisatawan, pengelolaan lingkungan, dan potensi pengembangan produk. Riset internasional juga dinilai dapat memperkaya perspektif lokal. Ia mengusulkan pembentukan konsorsium riset desa wisata internasional. Konsorsium ini diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan, publikasi ilmiah, dan riset kolaboratif. Banyak peserta forum memberikan dukungan karena melihat potensi besar dalam kolaborasi ilmiah lintas negara. Menteri Pariwisata menyatakan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah pertukaran riset dan lokakarya internasional. Inisiatif ini ditujukan untuk menciptakan dasar ilmiah yang lebih kuat dalam pembangunan desa wisata global.