Dalam forum, Menteri Pariwisata menyoroti masalah konektivitas yang sering menjadi hambatan utama pengembangan desa wisata. Ia menjelaskan bahwa akses transportasi yang buruk dapat menurunkan minat wisatawan, meskipun desa wisata memiliki potensi besar. Oleh sebab itu, peningkatan infrastruktur dasar harus menjadi bagian dari strategi pengembangan. Ia memaparkan rencana integrasi transportasi antara pusat kota, destinasi besar, dan desa wisata terpencil. Dengan sistem transportasi yang terhubung secara efisien, wisatawan akan lebih mudah menjangkau desa wisata dan meningkatkan potensi kunjungan. Ide ini mendapat dukungan dari peserta forum karena dianggap relevan dengan isu inklusivitas pariwisata global. Menteri Pariwisata juga mendorong pemanfaatan teknologi transportasi ramah lingkungan. Ia menyatakan bahwa pengembangan infrastruktur harus tetap mempertimbangkan kelestarian alam desa wisata. Pendekatan ini menjadi bagian dari komitmen Indonesia dalam mendukung pariwisata rendah karbon.